Visiting Lecturer, Dosen FTV Widyatama Jadi Dosen Tamu di Prodi FTVM FISIP UPN Veteran Jakarta

JAKARTA, PRODI FTV WIDYATAMA.AC.ID – Halo sahabat FTV,  saling menguatkan antara civitas kampus yang berbeda merupakan hal yang biasa dalam suasana kehidupan antar kampus di tanah air. Hal itu yang diperlihatkan civitas Program Studi Produksi Film & TV FISIP Widyatama dengan Prodi Kajian Film, TV & Media FISIP UPN Veteran Jakarta baru baru ini.

Dua dosen Prodi FTV Widyatama pada Senin (19/5/25) melakukan kunjungan ke Prodi Kajian FTVM UPN Veteran Jakarta dalam rangka menjalankan misi sebagai dosen tamu, yaitu Kenmada Widjajanto.,S.Sos.,M.Ikom dan Della Dwinanti Sumpena.,S.T.Sn.,M.Sn. Pada kesempatan itu, dua dosen Widyatama tersebut berkesempatan memberikan materi kuliah di hadapan mahasiswa prodi Kajian FTVM angkatan 2024 di ruang Lab. Studio TV FISIP. Adapun materi kuliah yang diberikan adalah Dasar Dasar Sinematografi dalam skema Produksi Film Fiksi.

Faktor Penting Penceritaan Film Fiksi

Pada kesempatan pertama, materi disampaikan Kenmada dengan tema memahami tiga aspek utama dalam produksi film fiksi, yaitu aspek penceritaan film, aspek kreatif dan aspek manajemen peoduksi. Pada aspek penceritaan film Ken demikian panggilan akrabnya menyampaikan 10 faktor yang mempengaruhi skenario yaitu ide cerita, genre, karakter, struktur naratif, target audiens, durasi, ketersediaan anggaran, visi sutradara/produser, kondisi sosial & budaya serta feedback pihak eksternal. Dari ke-10 faktor tersebut, faktor durasi dan ketersediaan anggaran merupakan faktor paling penting untuk menetapkan skenario film pendek.

Pada kesempatan tersebut, Kenmada juga menyampaikan bahwa faktor yang berpengaruh pada aspek kreatif film adalah desain produksi, gaya sinematografi, editing dan sound design. Kenmada yang juga adalah dosen berlatarbelakang profesional di industri media, juga menyampaikan bahwa aspek manajemen produksi juga sangat penting untuk diperhatikan, dimana faktor faktor yang mempengaruhinya berasal dari hardskill yaitu keterampilan dan kompetensi kru, serta softskill seperti kepemimpinan, komunikasi, kreativitas, kemampun memecahkan masalah, kerjasama tim dan kemampun beradaptasi.

Floorplan dan Shotlist dalam Produksi Film Fiksi

Pada kesempatan berikutnya, giliran Della Dwinanti Sumpena menyampaikan materi tentang fungsi penting pembuatan floorplan dan shotlist dalam tahap praproduksi film fiksi yang harus dibuat oleh tim produksi film. Della mengemukakan floorplan  adalah diagram atau gambar yang menggambarkan tata letak ruang atau set dalam produksi film atau video. Dalam konteks sinematografi lanjut Della, floorplan menunjukkan posisi kamera, aktor, pencahayaan, dan objek lain yang ada di set. Floorplan penting karena memberikan gambaran visual yang jelas tentang bagaimana adegan akan diambil dan memastikan bahwa semua elemen berada di tempat yang tepat untuk pengambilan gambar yang efektif, ungkap Della.

Adapun shotlist menurut Bu Della demikian panggilan akrabnya, merupakan daftar urutan pengambilan gambar yang menunjukkan dengan rinci setiap shot yang akan diambil dalam produksi film atau video. Lebih lanjut Della mengemukakan, shotlist  adalah alat penting yang digunakan oleh sutradara, sinematografer, dan seluruh kru untuk merencanakan dan menyusun setiap bagian adegan dengan tepat. Shotlist berisi informasi teknis yang membantu semua orang mengetahui apa yang harus dilakukan, kapan, dan bagaimana, pungkas Della.

Suasana Kuliah yg Interaktif 

Dalam kuliah yang berlangsung sekitar 2 jam setengah tersebut, mahasiswa Prodi Kajian FTVM UPN Veteran Jakarta merespon dengan berbagai pertanyaan yang menarik dan tajam. Hal itu menunjukkan antusiasme mereka terhadap materi yang diberikan dua dosen tamu dari Bandung tersebut, terlebih mereka saat ini tengah menyiapkan tugas ujian akhir yaitu praktek memproduksi film pendek dengan skema adaptasi.

Di penghujung kuliah, Koordinator Prodi Kajian FTVM FISIP UPN Veteran Jakarta Dede Suprayitno.,M.Ikom menyampaikan terima kasih atas kehadiran dosen FTV Widyatama dalam program pertukaran dosen mengajar antara kedua kampus. Lebih lanjut, Dede mengemukakan kerjasama tetrsebut akan terus berlanjut dengan bentuk bentuk lain seperti kolaborasi penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. ***Dewan Redaksi